|
A novel by Tere Liye |
Apa
yang Pak Tua katakan kemarin, belajarlah membolak-balik hati.
Kau
tahu, orang yang paling bersyukur di dunia ini adalah orang yang selalu makan
dengan tamunya. Sebaliknya, orang yang paling tidaktahu untung adalah yang
selalu saja mengeluhkan makanan di hadapannya.
Disebut
apakah perasaan ini? Kenapa hatiku macam sayuran lupa dikasi garam, hambar,
tidak enak, tidak nyaman? Atau seperti ada tumpukan batu besar di dalamnya,
bertumpuk-tumpukmembuat sempit. Atau seperti ikan diambil tulangnya, kehilangan
semangat.
Urusan
mana yang lebih penting dibanding nyawa, hah?
Perasaan
adalah perasaan meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih
luas, dia bisa membuat seluruh tubuh menjadi sakit, kehilangan selera makanan,
kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat
harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap
berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang.
Dalam
urusan ini,sembilan dari sepuluh
kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita. Dibuat-buat sendiri,
dibesar-besarkan sendiri. nyatanya seperti itu? Boleh jadi tidak.
Untuk
Abang borno yang baik; meski baik tapi kadang suka sok lucu, sok kenal, sok
dekat :p
Ya,
cinta bagai musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.
Cinta
sejati adalah perjalanan. Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan,
apalagi hanya sekedar muara.
Cinta
sejati selalu menemukan jalannya. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya orang-orang yang mengaku dirundung cinta justru
sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita.
Terkadang
dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang,
sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan.
Cinta
bukan kalimat gombal. Cinta adalah komitmen tidak terbatas, untuk saling
mendukung, untuk selalu ada, baik senang maupun duka.
Jangan
pernah menilai sesuatu sebeleum kau
selesai dengannya, mengenal dengan baik.
Banyak
orang yang kadang lupa bertanya muasal uang kalau dia terlanjur menikmatinya.
Anak lupa bertanya pada bapak. Istri lupa bertanya pada suami.
Bersabarlah,
semoga Tuhan membalas dengan kabar hebat. Pak Tua selalu benar. Kalaupun dia
salah, biasanya karena kebenaran itu datang terlambat.
Jangan
sekali-kali kaubiarkan prasangka jelek, negatif, buruk, apalah namanya itu
muncul di hati kau. Dalam urusan ini, selalulah berpikir positif. Selalulah
berharap yang terbaik. Karena dengan berprasangka baik saja hati kau masih
sering ketar-ketir memendam duga, menususn harap, apalagi dengan berpikir
negatif, tambah kusut masai perasaan kau.
Seseorang
yang sungguh, meski aku sebal, sedih, marah, tapi dalam ruangan hati kecil di
hati harus kuakui membuat rindu.
Perasaan
itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan
itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkora, tetap saja
dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.
Ternyata
‘kalimat maaf,’ ‘kalimat penjelasan’ bisa digantikan oleh kebersamaan setengah
jam tanpa sama sekali perlu berkalimat-kalimat biacara.
Cinta
hanyalah gumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan segumpal perasaan
senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gulai kepala ikan, suka
mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal persaan yang
disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus
menggumpal membesar. Coba saja kaucueki, kaulupakan, maka gumpal cinta itu juga
cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan.
Jangan
kau tanya apakah aku rindu pada kau. Itu tidak bisa kujawab dengan kata-kata.
Itu hanya bisa kujwaba dengan lukisan atau lagu; meski aku tidakbisa melukis
apalagi bernyanyi.
Seorang
pekerja yang baik adalah ketika dia memberikan yang terbaik. Sukses akan datang
dengan sendirinya.
Ah,
Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan
ceritanya.