Sabtu, 05 November 2016

Cowok Caper Cewek Baper di PERNIK 2016

Dimulai ketika aku sampai di GSC saat mentari mulai meninggi. Posisi, sang pemateri belum tiba di atas kursi yang sudah disediakan panitia di atas podium tinggi. A place higher than us. Begitulah kemudian bagaimana cerita ini bermula. Berkisah padamu tentang suatu masa.

Sebuah acara bertajuk Cowok Caper Cewek Baper, judul yang sama dengan buku yang beliau tulis; Burhan Shadiq. Penulis asli Solo yang mengikhlaskan diri berbagi ilmunya di Madura, tepatnya dalam rangka memeriahkan acara PERNIK 2016 yang digawangi KAMUS FT sebagai penyedia acara bedah buku.

Buku Cowok Caper Cewek Baper memang buku terbaru beliau. Pertama terbitnya September 2016. Sekitar dua bulan yang lalu. Masih fresh from the oven lha. Bikin banyak peserta yang tertarik. Judulnya provokator banget; a statement.

Menurut beliau buku ini lahir atas inspirasi yang Burhan Shadiq dapatkan saat menjadi pemateri dalam sebuah seminar. Memang ya, ide itu bisa datang dari mananya. A place you never imagine before.

Acara bedah buku ini sendiri terselenggara tadi pagi (05/11). Seperti yang sudah tak sebut sebelumnya, bedah buku Cowok Caper Cewek Baper adalah satu rangkaian dari Dies Natalies FT. Di KAMUS FT (Keluarga Muslim Fakultas Teknik) nama acaranya PERNIK (Pekan Raya Fakultas Teknik).

Memasuki jam 08:00 pembawa acara mulai membuka materi pagi itu dengan sedikit games. Eh, lumayan lho bagi yang beruntung tadi dapet qur’an yang menurut pihak sponsor adalah paling worth it.

Sekarang balik lagi about me how attenting the event. Setelah sampai di dalam aku langsung WA Mbak Wind. Mencari keberadaannya. Karena sudah janjian sebelumnya. Indeed, she said that she wears the same color on our cloth. Celingukan deh aku mencari sosok berkerudung coklat.

Sempat kebingungan juga yang mana yang bener. In case I’m not wearing my glasses dan pakai kerudung coklat nggak satu. Cuma curiga aja sama yang duduk paling depan. Bersanding dengan kudung warnah merah muda imut-imut. Then she is!

Si kudung pink-nya itu Dek Ani. Warnanya cantik, Dek An. That’s makes you more beautiful ^^

Therefore, kurangkumkan materi yang beliau sampaikan. Lumayan di buku catatanku ada empat halaman. Here we go!

Pematerinya alumni Sastra Inggris UNS*toss yang sama-sama Sasing. Oia, padahal kudunya try to ask and talking in English ya tadi  memulai dengan Ali Imran 32. A sentence that says, wa laisad dzakaru kal untsa. Beda cowok, beda cewe.

Dari sononya sudah nggak sama. Misal kalo cowok itu suka caper. Kayak ayam jantan kalo ketemu sama betina jalannya suka miring. Sayapnya dikepakkan mencari perhatian.

Sebaliknya cewek, sukanya baper. ditanyain sudah Tahajjud atau belum malah melted. Ini nih lagi, cowok-cowok sukanya modus. Hadeuh.. kalo suka mah halalin aja ga pake lama-lama*haha, kode keras yak? :D

Beda cowok, beda cewe. Kalo cowo sukanya ngegas, cewe sukanya ngerem. Tapi gas sama rem, nggak akan sebanding. Kebanyakan remnya kalah. Tadi pematerinya pinter banget deh bikin onomatopoeia. Suara deruman mobil, barang jatoh, pintu dibuka dll. Pikiranku pun mulai berimajinasi, keren kali ya jadi pemateri kelas dongeng?


Jodoh itu di tangan Allah, tapi selanjutnya terserah kita mau jemputnya gimana. Mau menjemput dengan ketaatan atau kemaksiatan? Akhwat kece pastinya mau yang taat-taat dong. Yang tipe-tipe ngikutin apa yang diperintahkan Allah dalam Al-Quran dan apa yang Rasul Muhammad ajarkan.

Jomblo itu, ibarat puasa. Jadi ada waktunya nanti kita berbuka. Nah, kalo sudah deket-deket maghrib baru deh mulai nyiapin menunya. Mau es cendol atau kelapa muda yang seger. Tapi dua-duanya nyatanya nyegerin, haha.

Jomblo itu rentan dengan jebakan iblis. Makanya kudu hati-hati. Kudunya mah fullfill our life with the good things. Bukan malah dekat-dekat sama hal-hal yang Allah larang. Zina misalnya.

Di Alqur’an memang tak ada tentang larangan pacaran, tapi kalau naskah untuk tidak mendekatinya, ada! Tak ada zina yang mendadak. Salah satu pencetusnya adalah pacaran.

Ah, pokonya mah jangan deket-deket. Jangan sampai kena hati, gitu kata beliau. Berabe nanti jadinya. Tuuh..

Gimana biar terhindar? Buatlah ibadah kita senikmat mungkin. Shalat rasanya nikmat sambil ngebayangin Allah lagi merhatikan. Ngaji rasanya nikmat sambil berimajinasi indahnya surga dan geramnya neraka. Agar serasa Allah talks to us directly. Infaq biar rasanya nikmat. Ngeluarin duit bergambar Soekarno-Hatta tak berat. Cek bagaimana redaksi ayat dalam Al Mu’minun bermula.

Biar nikmat ya mulai step-to-step menjalankan ibadah sesuai dengan syariat. Mematuhi segala perintah dan tak dekat-dekat dengan larangan. Yang cewek, belajar berhijab, menutup aurat. Cause it’s our protection.

Tentang pacaran, umm, nggak usah dekat-dekat deh. Bicara tentang cinta topiknya tak hanya lawan jenis saja lho. Ada cinta sejati, cinta abadi. Yang akan kekal hingga kita mati nanti.

Apa itu? Cinta kepada Allah tentu saja. Pencipta kita, yang memberi nafas dan kehidupan hingga saat ini. Yuk ah, cintai Allah dengan sebenar-benar cinta. Mengabdikan diri kepadaNya. Dengan ilmu yang selalu dan terus kita cari. Karena dengan ilmu derajat kita sebagai manusia akan ditinggikan dibanding makhluk lainnya di sisi Allah.

Terkait ada cowok yang suka. Ada cowok yang tebar pesona alias caper nggak jelas. Tiba-tiba berani datang menyatakan, pilihannya ada dua menurut beliau; halalakan atau lepaskan. Keputusan di tanganmu. You should take one which is the best.

Kalo cuma ngomong doang mah nggak usah dimasukin hati. Apalagi nggak ada aksi. Jangan biarkan jiwamu berkelana menghabiskan masa. Katanya pemateri, if you love me you should marry me.

Jadi putuskan saja; lepaskan atau jadi halal! Nggak usah berharap pada lelaki yang tak jantan. Tak berani datangi orangtuamu meminang masa depan. Dah, lepaskan! Daripada nanti di-PHP-in, hayoo.

Udah.

Dan nggak usah dipikirin lagi.

Dan usah dibikin baper.

Let me tell you. Akhwat kece itu kudu kuat. Kudu tegas ambil keputusan. Jangan mau digantung nggak jelas begitu. Jadi inget katanya Mbak Aya pas di KSEIN FKI Al Azzam deh.

Nah, balik lagi seperti yang pemateri katakan tadi, filling your waiting moment with good things.

Memantaskan diri.

Memantaskan diri bukan biar kamu setara sama dia yang katanya shalih.

Big NO!

Memantaskan diri untuk Allah, that’s good! Jadi nanti biar Allah yang mutusin. Terserah Allah mau menjodohkan kita dengan siapa. Dan yakinlah pilihanNya pastilah yang terbaik. Do’a aja terus, rabbana hablana min azwaajina wa dzurriyaatina qurrata a’yun..

Adeumm, deh dengerin materi dari beliau. Ber jam-jam jadi nggak kerasa. Seru dan gokil nyampein materinya. Kalau menilik dari buku-bukunya yang sudah puluhan itu memang spesialisnya di remaja. Ngobatin luka hati muda-mudi yang sedang merana. Asyik deh materinya.

Dari awal sudah sangat setuju kalau beliau pematerinya. Apalagi tahun 2013 lalu sempat mau diundang tapi batal gegara beliaunya ada acara. Then this time they try their best to contact him again. Lucky us! di hari yang sudah disepakati bersama, beliaunya kosong. Akupun bersorak hore dan cuzz daftar.

Kenal beliau sejak tinggal di Solo. Waktu beli buku beliau yang berjudul Engkau Memang Cantik. Bukunya keren. Berlanjut di udara karena beliau sering mengisi di radio macam Roja’ ala Solo. Aku lupa apa nama tepatnya. Pernah ngisi di MH juga. Jadi semakin suka sama gaya-gaya dakwah beliau.

Thence, lucky me! Di akhir acara dapet doorprize buku. A book tells about Palestine. It’s my first through that I had about the theme; Palestine. Memang rejeki nggak akan ke mana yaa. Selanjutnya lembaga dakwah mana nih yang mau ngundang penulis kece ini?


Serunya BBW 2016 dan Agenda Tak Terencana

The Big Bad Wolf Book Event akhirnya terselenggara di Surabaya. Pameran buku internasional yang lokasinya tinggal loncat pulau. Ya, tak sampai sejam-lah kalo dari Bangkalan sini. Mendengar bahwa kebanyakan buku-buku yang dijual di sana adalah almost in English mekarlah itu telinga. Gue kudu dateng nih.

Sebagai anak Sastra Inggris, ini event paling keren. Iya dong. Biasanya temen-temen itu kalo cari buku berbahasa Inggris suka susah. Di  Gramedia pun hampir dipastikan tak ada. Sejauh ini kalau ke toko buku kalau ditanyain English version mesti stoknya kosong. Jadi ini momen langka yang tak boleh terlewatkan. Meski reportasenya terlambat yaa, huhu.

Makanya pas tau info ini alu langsung koar-koar ke temen-temen dan adik kelas di jurusan. Siapa tahu lagi butuh buat bahan skripsi. That’s the important thing.

 Acara The Big Bad Wolf Book Event sendiri hanya terlenggara sekitar 11 hari; 20-31 Oktober 2016.  Nggak lama. Jadi kudu curi-curi agenda di sela-sela kuliah. Di UTM tanggal segitu pas banget sama UTS kampus. Nah, temen yang biasanya diajak halan-halan juga lagi sibuk PPL. Huhu, nasib bakal not attenting that event.

Nyari agendanya nggak pernah pas. Senin-Jum’at dianya sibuk PPL. Tanggal 27-nya, Jum’at ada acara FLP. Ahh, jadi kapan dong? Maunya sih Rabunya. Sudah diniatin jauh-jauh sebelumnya tapi Dek Aninya belum kelar ujian PPL. Tuh jadi nyebut merk deh, haha.

Cuma tinggal empat hari; 28-31. Entahlah, bisa pergi atau tidak. Sedang tanggal 28-30 ada acara Al-Azzam. Huhu, hanya bisa berdo’a.

Saking pengennya sampai kebawa mimpi. Malam Jum’atnya, aku mimpi pergi ke sana bareng temen SMA. Girang banget pas nyampe di sana. Aku kelilingi semua tuh lantai 1 JX hall. Tapi yang ada Bahasa Indonesia semua bukunya. Tak pantang mundur, aku naik lagi ke level berikutnya. Di lantai dua apa yang aku harapkan juga begitu. Dengan ekslataor yang modelnya mirip di film Harry Potter aku pun naik ke lantai tiga.

Buku-buku yang dijual di lantai tiga dan empat pun sama; edisi Bahasa Indonesia. Tak patah semangat aku pun menaiki tangga terakhir.  Ya, dalam mimpi tiba-tiba eskalatornya menghilang. Belum masuk ke dalam, aku dicegah para petugas. Katanya BBW sudah berakhir, karena waktu menunjukkan jam 23:00. Disuruhnya kembali besok pagi. Aku hanya bisa melangkah gontai, naik ke rooftop menikmati malam hingga sunrise.

"Kamu Shof, ada-ada aja. Sampe terbawa mimpi gitu,” komentar seorang teman kos kala sarapan pagi esok. Mimpi yang aneh sepertinya, but in fact aku memang pengen banget ke sana. Secara bagi book addict, acara book fair adalah angin segar sepoi-sepoi yang bisa membuat hati berbunga-bunga. Apa sih, haha.

Sabtu pagi, saat aku sedang berada di acara diklat FKI Al-Azzam. Dek Ani tiba-tiba datang pagi-pagi sekali. Jam belum menunjukkan waktu pukul enam. Ia datang mengantar Mbak Yuli. “Ayo, Mbak sellak siang nanti.”

Yippie, akhirnya kita jadi pergi. Walaupun hanya berdua dengan Dek Ani. Maunya sih Mbak Yul sama Mbak Dhil juga ikutan, tapi ternyata ada halangan. Aral dan duri yang melintang di jalan kehidupan. Uhuk!

Berangkatnya agak horor. Kita melaju melewati jalur timur kampus UTM. Jalan pintas menuju jembatan Suramadu. Soalnya sepi banget. Setiap terdengar bunyi motor mataku kemudian awas. Takutnya ada begal. Brum, brum..

Hati tak henti berkomat-kamit. Ya Allah, lindungi. Lindungi..

Alhamdulillah nothing happen.

“Mbak aku rodo’ lupa jalannya,” begitu kira-kira Suara Dek Ani sesampai kita di Kota Pahlawan.

Yo wes, Dek bismillah ae,” itu jawabanku yang diamini Dek Ani dengan motor yang terus melaju. Dan akhirnya ikhtiar dengan gugel mepan. Belok kanan, belok kiri terus kelewat jalur. Sambil sesekali berhenti bertanya  dengan orang-orang di jalan. Mulai dari pedangang asongan, satpam sebuah kampus ternama, sampai Bapak yang melamun di atas trotoar.

Ternyata Bapaknya pinter Bahasa Madura lho. Itu terakhir kesasar, lepas itu sampailah kita ke tempat tujuan.

Whoa, atmosfernya langsung terasa. Aroma-aroma langsung terekam dalam indera penciumku. Bergegas kuambil troli dan bergerak ke sana ke mari. Siap berkeliling menemukan harta karun berupa buku-buku keren.

Stan yang pertama aku kunjungi, genre literature  tentunya. Tapi sayangnya nggak ada yang minat. Soalnya ada banyak bahan pinjeman dari source skripsi temen-temen.


“Mbak, taro aja semua buku yang Mbak suka. Katanya Mbak Zie pilih-pilihnya nanti,” dikasi nasehat seperti itu akunya manut. Nemu buku kece dikit, masuklah ia ke dalam troli.


Sampe-sampe waktu melenggang di tumpukan arsitektur dan desain orang-orang pada ngeliatin. Gila! Meskipun akhwat, tapi interested in art. Keren banget*lupakan hanya imajinasi yang bernarasi, lol. Ada juga yang abis ngeliatin aku naro buku arsitek kece dia ambil juga. Padahal nggak seratus persen jadi kubeli.

Sebelumnya ketemu sama buku masak yang bikin ngiler karena gambar-gabarnya yang emejing. Tapi ngalor-ngidul sama arsitek bikin gue tambah melted.

Paling lama ngadem memang di situ. Di sekitaran arsitek, fotografi dan desain. Soalnya harganya mehong-mehong. Sayang kalau lewatkan. Jadi hanya bisa kunikmati di sana. Paling mahal ada harga setengah juta. Bukunya juga keren sih. Lebih tebal dari bantal. Gede dan full-color.

Ada yang murah. Full-color juga. Isinya kece badai, tapi pas aku mencoba baca teksnya, ternyata bahasa German. Oh, My! Berkali-kali ketemu yang begituan, bikin hati meringis.

Puas deh rasanya berkeliling. Kebanyakan English fiction di sana. Mau novelnya Stephen Hawking, ada! Kepengen Robert Gailbraith juga ada! Malah ya, ada genre novelnya dewe-dewe. romance, adventure dll. Mau cari buku teori susah, kebanyakan fiksi.


Ya sudahlah meski tak menemukan buku-buku non-fiksi incaran aku bersyukur bisa mengelilingi seantero tumpukan buku.

Sambil mendorong troli aku terus menaruh buku-buku kece di sana. Ransel yang awalnya kugendong juga ikutan istirahat bersama buku-buku. Untung bebukuannya ramah-ramah. Nggak rasis. Meskipun beda jenis barang masih diizinkan berada di dalam troli nggak ditendang ke luar, haha.

Selepas mondar-mandir di seluruh genre akhirnya aku dapet buku fotografi murah. Cuma 70.000 dan itu full color, dan buku idaman bangetlah. Lengkap tentang berbagai jenis teknik fotografi. Nggak nyesel deh beli itu.

Buku impor begitu aslinya nggak dapet segitu. Beli Buku Cinder aslinya 150.000, di sana bisa 40 ribuan. Apa tak makin semangat aku pergi*say it in Madurese dailect :p

Di The Big Bad Wolf Book Event ini diskonnya memang gila-gilaan; 60-80%! Makanya jangan heran kalau yang dateng bejibun. Dek Nufus aja sampe berkali-kali datengnya. Ya kan, Dek?*kedip-kedip :D

Tak dapat buku arsitek in English version karena harganya masya Allah, alhamdulillah di stan Mizan ada. Nah, stan Mizan satu-satunya buku yang cetak in Bahasa. Nggak kaget kalau stannya paling ramai. Tentang desain taman isinya. Pas banget lagi pengen bikin di selatannya rumah.

Selain kedua buku jagoan tadi beli juga buku misteri, buku anak buat dedek-dedek dan travelling. Pastinya banyak buku yang mau dibeli *honestly* tapi mengingat kantong mahasiswa yang tak selalu mujur. Jadilah total harga buku  yang kubeli, 175.000. Pas dengan budget yang kutargetkan. Alhamdulillah, yaa.

Dengan uang segitu, bisa dapet diskon setengah harga, tapi kudu beli tengah malem. Aku mah apa, siapa yang bisa nganterin jam segitu. Si were wolf sudah tak tayang di tipi lagi. Eh bukan si Mumun? :D

Banyak potongan harga deh. Kemaren aja pas detik-detik terakhir bisa dapet tambahan lima buku kalau beli 20 buku. Kalo perginya rame-rame bisa tuh digabungin, haha. Gila-gilaan pokoknya.

Kelar bayar di kasir kita masuk lagi main pota-poti di photo booth. Buku-bukunya dititipin. Ada tempat penyimpanan di depan, dekat pintu keluar. Konsep photo booth-nya unik. Kita bisa jungkir balik gitu. Haha. Sayang kalau dilewatin. Apalagi baterai kamera hape masih memadai untuk fota-foti. Cuzz.

Nggak lama, abis dari The Big Bad Wolf Book Event di JX International Surabaya kita mampir sholat di Masjid UINSA karena memang deket banget. Mengisi perut dengan pentol kotak lalu dengan gugel mep kita kembali pulang dan sedikit nyasar. Lagi! Untung si mep sudah apdet jadi kalo nyasar sedikit langsung otomatis dikembalikan ke jalan ihtidas shiraathal mustaqim.


Hmm, capek sih iya. Tapi sensasinya itu lho yang bikin beda. Dari mulai hunting; dari ujung-ke ujung. Dorong troli penuh buku. Berjubel di antara lautan manusia. Soalnya berangkatnya memang pas wiken. pas bukunya berhasil dibeli. Pas ngerobek plastiknya dan aroma buku barunya.

Yah, ada sensasi lain deh pokonya. semoga bisa berkunjung di the next BWW. Tentunya dengan persiapan yang lebiih matang. Kudu gugling buku keren sebelumnya. Eh, sebelumnya lagi nungguin juga nih kapan Islamic Book fair di Surabaya. Boleh tanya sama rumput yang bergoyang nggak? Haha.

Rabu, 02 November 2016

Mutiara Kata Jalan Cinta Para Pejuang


Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba di sini
Aku ingin tahu apakau kau mau berdiri di tengah api bersamaku dan tak mundur teratur
Aku tidak tertarik di mana atau dengan siapa kau belajar
Aku ingin tahu apakah yang menjagamu dari dalam, saat segala hal berjatuhan.
Aku ingin tahu apakah kau bisa sendirian bersama  dirimu, dan apakah kau benar-benar menyukai teman-temanmu di saat hampa
-Jean Houston-

Di hutan ada dua cabang jalan terbentang
Kuambil jalan yang jarang dilalui orang
Dan itulah yang membuat segala perbedaan
-Robert Frost-

Pasarkan produk anda dengan ritual
-Herman Karta Wijaya-

Pria pesolek, pria metroseksual, pria yang durasi berdandannya bisa sampai berjam-jam dan keluar-masuk salon kecantikan.

Dunia jauh lebih berharap kepada pria-pria yang menghabiskan waktunya untuk membaca buku, mengikuti berbagai pelatihan, mencermati perkembangan mutakhir, dan menganalisis berbagai peristiwa daripada mereka yang sibuk ke salon, menata rambut, mempermak wajah, dan memadupadankan aksesorisnya
-Marian Salzman

Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja, yang menemanimu sebelum cahaya?
-Letto-

Cinta hanya kenangan lama yang tak lebih dari jejak-jejak airmata. Kalaupun ada hari ini, ia hanya menjadi rindu semalam, cemburu sepagi, dan tengkar sesiang. Tak lebih. Tak bermasa depan. 

Mimpi adalah bagian terindah dan terendah dari visi. Jika kita hendak menaikkannya satu aras, jadikanlah ia cita-cita. Bagaimana caranya? Sematkan tanggal padanya. Karena cita-cita adalah mimpi yang bertanggal. Cita-cita adalah mimpi yang telah kita tentukan waktu untuk mewujudkannya. Mimpi hari ini adalah kenyataan di hari esok
–Hasan Al Banna-

Tetapi ini tentang bagaimana ia tersampaikan hingga hati-hati tak terluka. Hingga lapang dada mengikuti jalan pejuang.

Di jalan cinta para pejuang kita lalu menjaga diri atas hubungan-hubungan antar manusia. Bahwa berbicaranya wanita dan lelaki memiliki adab-adab tersendiri. Bahwa di antara kata-kata ada yang berubah menjadi sihir berbahaya. Ketika kata-kata bernada menjadi pembicaraan khusus, maka ia berdenting, meresonansi dawai-dawai syahwat dalam hati. Di jalan cinta para pejuang kita lalu tahu, bahwa dekatnya fisik dan panjang interaski tak dianjurkan ketika kita berkomitmen menjaga kesucian diri.

Bukannya tren dan mode itu yang selalu salah, tetapi ketidakmampuan kita mendengar pesan sejati dari ilahi gara-gara perhatian kita yang berlebihan terhadap banjiaran data dan informasi. Itulah yang berpotensi bahaya. #posmodern #gadget

Karena selalu ada ruang di antara rangsangan dan tanggapan. Dan ruang itu berisi pilihan-pilihan. Maka itulah gunanya misteri takdir. Agar kita memilih di antara bermacam tawaran. Untuk menyusun cita dan rencana.

Kita bisa lari dari takdir Allah yang satu ke takdir Allah yang lain, dengan takdir Allah juga.

Mandiri. Bangunlah ia sejak kini,agar kita memiliki kuasa pada pilihan-pilihan kita senidri. Di jalan cinta para pejuang kita selalu berkelana dalam pilihan dan itu butuh keberanian.

Mungkin begitulah resiko berpikir besar. Disalahpahami lalu dikagumi.

Berikan padaku perkara-perkara besar. Dan masalah kecil itu berikan saja pada orang lain.

Ooh, indahnya surga, betapa ia kian dekat
Harum semerbak. Segar sejuk minumannya
-Ja’far Sang Panglima-

Kau ingin disebut alim dan kau telah dipuji-puiji. Kau ingin dipanggil dermawan dan itu telah kau dengar. Kau ingin dikenang sebagai pahlawan, keberanianmu telah termasyhur di mana. Dan kau sebut, Allah berbohong. Tidaklah hanyalah itu yang kau tuju, bukan ridla Allah. Maka begitu pula yang kan kau dapatkan.

Inilah uniknya jalan cinta para pejuang. Setinggi apapun, cita tak boleh bergeser dari hawa.

Bening. Mudah dibayangnkan. Mudah dihayati. Mudah dirasakan. Menggerakkan!

Kita merencanakan untuk menyesuaikan diri dengan rencana Allah.
-Hilmi Aminuddin-

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian atau pengorbanan.

Cinta adalah duka yang mengiris pedih di saat-saat berpisah. Rindu mereka akan menguruskan tubuh dan menguras air mata.

Matahari seakan diciptakan karena cinta, rembulan juga bercahaya karena cinta. Dan bila tak ada cinta, maka mustahil air laut mencapai pantai.

Ya Allah aku bersumpah padaMu. Bahwa besok pagi aku akan bertemu musuh,  aku akan membunuh mereka dan mereka akan membunuhku. Lalu mereka akan membedah perutku, mengiris hidungku, dan mencarah telingaku. Lalu aku akan menhadapMu dan  Engkau akan bertanya kepadaku, demi siapa semua ini? Dan aku menjawab, untukMu
-Abdullah ibn Jahsy-

Jika cinta adalah matematika maka yang mencintai kita akan mengalikan kebahagiaan sampai tak hingga
Membagi keseduhan hingga tak berarti
Menambah keyakijan hingga utuh
Mengurangi kearguan hibgga habis
-Anis Matta-

Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya
Karena sejatinya cinta tidak mengenal rasa takut
Dia tahu bagaimana takut kepada apa yang harus ditakuti
Orang-orang yg tulus menghargai hidup dengan kecintaan
Mereka mendekapnya sebagai permata yang berharga
Dan mereka memilih waktu serta tempat yang tepat untuk menyerahkannya
Mati dengan penuh kemuliaa 
*Eiji Yoshikawa

Di jalan cinta para pejuang, selalu sucikan hati, lau bertanyalah padanya.
Di jalan cinta para pejuang, berkawanlah dengan  nurani meski kau tersunyi, meski kau sendiri.
Di jalan cinta para pejtang yang terpenting bukanlah seberapa banyak engkau tahu, tapi bahwa engkau mengetahui yang memang bermakna bagimu.

Aku bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti
Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran
Karena terkadang penantian
Membuka pintu-pintu syaithan

Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Melampaui batas cinta dan benci. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Maka taat adalah priorotas yg kadang membuat perasaaan-perasaan terkibas.

Karena awan-awan merelakan diri jatuh ke bumi.
-Jalaludun Ar Rumi-

Hingga dakwah menyebar bagai angin sejuk menyusuri lintang demi lintang dan bujur demi bujur. Lalu tumbuh, berakar dan mekar.

Posisi apa yang Anda tawarkan pada saya, yang lebih saya nikmati sekarang?

Hatiku penuh dengan kata-kata 
Karena itu tak kuucapkan sepatah pun suara
-Jalaluduin Ar Rumi-