Kamis, 31 Desember 2015

The Tricky Three

Apa jadinya kalau ada tiga bocah cilik bandel-bandel dan konyol? Wah pasti langsung dimarahin kepala sekolah. Huhu. Nah, itu dia yang terjadi dengan Chloe. Si imut berambut pirang dan berombak. Hihi, untungnya cuma Chloe yang bertingkah.

Hari gini masi takut hantu?

Hmm, pasti deh langsung dapet tertawaan dari ketiga anak tersebut. Zidan, Chloe dan Rafi. Anak-anak yang hobinya ngeburu hantu. Tiga sahabat yang menyebut diri mereka sebagai The Tricky Three, tiga anak yang cerdas.

Dari hasil penyeledikan mereka, hantu itu nggak ada! Buktinya, putih-putih yang jadi gosip di SMP 2 adalah kain kafan yang suka dibawa kakek-kakek penjaga sekolah. Terus suara tangisnya juga. Itu suara tangisan beliau. Jadi beliau adalah orang tua yang selalu nangis ingat mati sehingga selalu bawa kain kafan ke mana-mana.

Ada nilai religiusnya juga 'kan? Jadi bukan bandel beneran! Haha.

Nggak cuma mereka bertiga, karena Mama Chloe juga turut serta. Memeriahkan cerita. Merencakan sesuatu yang tak terduga di acara pentas paling horor. Ada juga Agung yang sukanya memecahkan kasus-kasus hantu sendirian.

Bagaimana kisah seru-seramnya? Cekidot deh!

Buku dengan tebal 88 halaman ini memuat tiga cerita yang berbeda dengan tokoh yang sama. Ini buku kedua serial Mostly Ghostly. Ditulis oleh Adam Putra Firdaus dengan judul Mostly Spooky. Niatnya akan ada buku ketiga, Mostly Creepy.

Anak-anak yang tidak takut hantu. Itu kenyataannya. Hantu? Mana ada!

Bermain dengan Tiga Bocah Cilik

Okay, aku sudah kepala dua tapi masih baca buku anak kecil. This is the reason, aku lagi pengen bikin cerita anak. Kemaren sempet mau ikut tapi ternyata lupa nggak kekirim. Jadi ya gitu. Aku harus lebih teliti lagi.

Buku ini sudah kubeli jauh hari sebelum deadline. Sebagai hadiah buat adikku. Buat teman baca waktu liburan. Ceritanya sekali dayung dua pulau terlampaui.

Bad Dreams and Hot Chocolate karya Putri Salsa ternyata adalah serial dari Cool Skool. Tentang tiga bocah SD bernama, Kate, Gen dan Niki. Berlatar tempat di UK. Bagi aku yang mahasiswa sasing (baca: sastra inggris) buku ini asik dibaca. Bahasa Inggrisnya renyah banget. Tapi buat adikku yang masih kelas tiga esde membuatnya meminjam kamus atau bertanya langsung padaku. Lumayan buat belajar 'kan? :)

Anyway, dalam cerita mereka sedang duduk di kelas enam. Jadi pantesan kalo adikku nggak ngerti englishnya.

Ada aja kisah konyol yang menyertai mereka bertiga. Mulai dari Kate yang mimpinya selalu serem-serem sampai bunyi cekikikan di ruang musik jam enam sore. Niki yang ganteng abis, sering dimintai tanda-tangan sama adik kelas. Gen sebagai sosok leader di antara temannya.

Bukan cuma kisah mereka bertiga, kelas 6C yang gokil dan kompak abis juga turut serta. Saking kompaknya mereka bikin Sir Aubrey yang galaknya minta ampun mundur dari sekolah. Lagian zaman sekarang masih percaya tahayyul? Ouch, lihat dekorasi ruangannya yang penuh dengan jimat.

Seru dan nggak ngeselin meski dibaca   kita-kita yang sudah kepala dua. Deuw, kesannya tua banget yak.

Selain cerita, ada juga tip and triks dari Niki, Kate dan Gen. Kelas yang bored, juga biar shopping nggak kebablasan. Remaja banget lha buku ini. Adek gue yang masih kelas satu esde juga ikut baca. Memperkaya kosa kata.

Last but not least, enjoy this book then bagi juga pengalaman kamu setelah baca. Ja ne!

Kisah Romantis dari Korea

Kalau Asma Nadia pernah mengatakan Assalamu'alaikum Beijing adalah novel teromantis yang pernah dibuat, menurutku beliau salah karena Love Sparks in Korea ekspektasinya melebihi itu. It's totally made me flying there. Yang nggak ngerti sparks pasti deh langsung buka-buka kamus*peace.

Saya pernah menonton film Korea. Salah satunya School 2015. Itu film yang paling disuka karena ada pesan tentang pendidikannya dan berbagai konflik yang tercipta terselesaikan dengan sempurna. Ya, saya suka dengan cerita seperti itu. Plot-nya yang lompat-lompat keren. Jadi membaca fiksi ini tak susah untuk membayangkan setting negaranya.

Sangat Asma Nadia! Aku suka diksinya. Lihat saja postingan selanjutnya akan kuterbitkan quote-quote keren dalam buku ini. Selanjutnya mungkin novel ini bisa dianalisa menggunakan biography criticism. Cie yang anak sastra.

Saya memiliki rekaman perjalanan Asma Nadia. Baik itu video, audio ataupun buku. Tayangan saat wawancara di televisi maupun radio. Blog-nya pun sudah pernah kubaca. Tapi sepertinya sudah jarang update. Sudah pernah baca Twitografi Asma Nadia?

Seperti misalnya,
"Gadis kecilnya yang manis harus mondar-mandir ke rumah sakit dan menjalani rangkaian pengobatan yang menyakitkan, tak seperti anak-anak lain yang bermain sesuka hati."
*page 61

Pernyataan tersebut juga dilontarkan sang ibunda di sebuah wawancara. Untuk mengusir rasa penat dan bosan ibu beliau kerap kali membelikan buku atau majalah dalam perjalanan. Jadilah Asma Nadia kecil suka membaca. Masih banyak kesamaan lainnya, but we're on a review. Pembahasannya nanti. Maybe we'll analyze that in another time. Haha.
Berapa persen menemukan lelaki muslim di negeri orang? Itu salah satu quote dalam novel Assalamu'alaikum Bejing sebenarnya dan aku suka. Eh? Ya, siapa yang menyangka? Who knows? Seperti seorang senior yang ngefans banget sama artis Korea dan berharap do'i masuk Islam biar jodoh. 
Novel ini dimulai dengan sudut pandang yang berbeda-beda setiap babnya. Pertama menyoroti kehidupan Rania sebagai tokoh utama selanjutnya Hyun Geun dan kisah peliknya. Mengingatkanku pada  Flipped, novel remaja yang aku dapatkan sebuah kontes menulis Helvy Tiana Rosa tentang hikmah dibalik KMGP.

Bedanya kalau novel itu menggunakan kata ganti orang pertama; meski berbeda orang yang bercerita, Love Sparks in Korea menggunakan third person untuk semua tokohnya. It makes us tahu keseluruhan cerita. Tak hanya tokoh utama saja. Karena cerita tentang Ilhan, tetangga depan rumah yang naksir Rania juga diberi bab tersendiri.

Ya, setidaknya ada empat lelaki seusia Rania yang muncul dalam novel ini. Ilhan; orang Indonesia, Hyun Geun; lelaki Korea yang pernah menolong Rania di Nepal, Alvin; pemuda Indonesia, sahabat Hyun Geun dan Meen; teman dari Thailand yang juga kawan penulis di Writers in Residence. Dari keempat lelaki tersebut mana sajakah yang menarik hati Rania dan berhasil nyatakan cinta? Selengkapnya langsung baca novelnya aja ya. Haha.
Plot-nya juga lompat-lompat kayak kodok eh bukan seperti School 2015 maksudnya. Peristiwa-peristiwa di masa lalu saat Rania kecil tak luput rekaman cerita atau Chin Sun dan Hyun Geun pada zaman baheula. Ah, kisah itu pun sangat membuat terharu.
Bagi yang jarang nonton film Korea, tak pernah atau bahkan tidak menyukainya akan susah membedakan mana tokoh perempuan dan laki-laki. Hyun Geun, Kim Chin Sun, Park Young Su, dan Jeong Hwa. Hayo, mana yang cewek dan mana yang cowok. Haha. Aku kadang bolak-balik halaman untuk memastikan. Ow, jadi ternyata dia cewek tho..

Menggunakan kata 'saya' bukan 'aku' mungkin agak aneh bagi kaum pembaca remaja. Seperti ketika membaca Will and Juliet ciptaan Prisca Primasari saat SMP. Menggunakan kata 'saya' terkesan terlalu formal. Well, sekarang sudah menginjak kepala dua dan saya sangat menikmatinya.
Tak hanya tentang Korea, Asma Nadia menyebar banyak hikmah di setiap diksinya.

"Allah, penuhi hatiku dengan cinta-Mu."
*page 10

Belum lagi uraian tentang Ibnu Batutah yang membuatku jatuh cinta dan ingin membaca buku Rihlah karangan beliau. Travelling, it leaves you speechless, then turns you into a strorryteller. Kalimat pembuka novel dari beliau.

Anyway, penasaran sama nasibnya si Ilhan. Dia sudah jauh-jauh terbang namun begitu akhirnya. Tapi nggak papa ya, Han. Setidaknya kamu sudah mengalahkan sebuah ketakutanmu. Huhu. Senior gue banyak yang single dan pengen nikah tuh. Haha.

Kalau belum baca bukunya, grab it fast. Pinjem ke temen atau beli di toko online kayak gue. Oia, kabarnya novel ini sedang digarap filmnya. Jadi nanti bisa juga dianalisa pakai ecranisation atau dicompare.

Love Sparks in Korea

Allah, penuhi hatiku dengan cinta-Mu

Salah satu dari kereta itu akan menerbangkanmu ke negeri seribu satu kisah.

Dan Kau Sang Maharaja yang mengenalkanku pada cinta dan wanginya surga.

Pada rumah, bermaim angan-angan
Pada rumah, menjelma kenangan.

Jangan menggantungkan kebahagiaan pada seseorang atau sesuatu selain Allah.

Kemarahan tak berguna, kecuali diikuti dendam yang melompatkanmu lebih cepat menggapai mimpi.

Mimpi mengetuk pintuku dan membawa waktu terbang jauh.

Sertakan do'a. Minta apa saja sama Allah.

Dunia ini semua kepunyaan Allah. Kita mungkin miskin tapi Allah Maha Kaya. Makhluk-Nya tinggal meminta lewat do'a-do'a.

Kemiskinan tidak boleh menjadi alasan yang mengaburkan harapan.

Mengabadikan lukisan Sang Pencipta di pelbagai belahan dunia. Seorang traveller sudah mengeluarkan dana, energi, dan waktu untuk sebuah perjalanan, sangat berhak mendapatkan selfie yang layak dikenang :D

Sebagai muslim ia tak percaya adanya kebetulan. Semua berjalan atas kehendak Allah.

Bukan Rania jika mudah meminta bantuan :p

When you photograph people in color, you photograph their clothes. But when you photograph people in black and white, you photograph their souls.
*Ted Grant

Detik-detik bererak dalam hening. Matahari nyaris menenggelamkan diri dalam balutan-balutan beraroma mistis.

Komposisimu bagus. Dan komposisi itu akan menemukan titik sempurna jika kamu ada di dalamnya :')

Lelaki itu serupa Ibrahim bagiku: memecah berhala ketakberdayaan menebar putik-putik keteguhan.

Berapa banyak lelaki dengan niat tulus persahabatan mengucapkan itu kepada teman perempuan mereka? Jika bukan menuju kata lain; cinta.

Hari ini tak ada yang perlu diperbincangkan kecuali tentang-Mu.

At the end of hardship comes happiness.

Starting is half the task.

The world is a book and those who do not travel read only one page.

Ke mana saja wajahku menyapa
Tak sedikit pun kurajut dusta
Sebab jalanku hanya tertuju pada-Nya

Cinta bukan soal perasaan sepihak, tetapi menyangkut hati orang lain. Sesuatu yang tak bisa diatur-atur.

Tak lagi kutemukan jejakmu meski musim semi tlah berlalu.

Banyak tugas dan kesibukan menanti. Untungnya makin tak tersedia waktu untuk membiarkan sosok Hyun Geun mengendap-endap di ruang imajinasi.

Masih senja yang sama yang kautawarkan. Penuh gairah dengan sedikit luka.

Jika tak kau cium bau surga bukan berarti tak ada.

Dia perempuan. Biasanya menunggu dan menjadi yang dilamar, bukan melamar. Khadijah ra memang melamar Rasulullah melalui perantara yang diutusnya. Tapi, semua tahu bagaimana kepribadian Muhammad SAW. Zaman sekarang, Rania tidak yakin ada lelaki yang pantas menjadi tujuan lamaran para perempuan.

Allah memperjalankannya selama ini untuk skenario yang lebih besar. Bertafakkur. Mendekat dan menambah iman. Bukan untuk jatuh cinta.

Merayakan kehidupan yang masih Allah berikan.

Pada pagiku tak tercatat namamu.

Identitas bagi perempuan Islam atau muslimah agar mereka mudah dikenal. Pelindung dari tatapan nakal yang tidak diinginkan.
;jilbab.

Tak ada apa-apa jika tak ada cinta. Seharusnya biasa aja :p

Apa yang membuat perempuan jatuh cinta? Lelaki cerdas yang bisa membuatnya tertawa. Seseorang yang memberikan perasaan nyaman.

Keragu-raguan tidak tidak akan menghasilkan sesuatu, tetapi keberanian sering menghadirkan kita sebuah kejutan.

Setiap lelaki pasti mengenali bintang istimewa yang selama ini menghiasi langit mereka.

Simpan saja simpatimu. Biar kunimati sihir Mugunghwa dan gairah  keabadian yang dikisahkannya.

Apapun kebaikan yang diterima di perjalanan adalah kebaikan Allah.

Selama takdir masih berupa lembaran rahasia, mengapa tak meminta dan menguatkan dengan do'a?

Kamu mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka.

Tidak ada kesalahan anak yang tidak bisa dimaafkan orang tua.
Gitu aja sampe bunuh diri >_<

Jangan dikira dengan bunuh diri semua selesai. Apa orang tua tidak menangis pilu setiap berulang tanggal bunuh diri anaknya?

Rasa malu sebesar apapun, yang menurut sang anak akan ditimpakan ke muka orang tua, bisa ditebus dengan kebanggaan dan prestasi.

Buatmu: telah kuarungi tujuh samudra mimpi, telah kujelajah tujuh benua angan-angan.

Perkenankan aku menyapamu dengan puisi yang belum sempat kutulis.

Jemputlah bidadarimu sebelum Tuhan menutup pintunya.

Karena kenyataan pada akhirnya lebih indah dari semua mimpi.

Jika Dia berkenan, biarlah ajal tak menyapa hingga kutahu cinta ini sampai padanya.

Travelling ke sana ke mari, terbang jauh menjadi lebih mudah jika bersama yang dicintai.

Jumat, 18 Desember 2015

Dia Raisa atau Jasmine?

Jasmine, novel karya Riawani Elyta yang habis kubaca dalam waktu sehari. Wheuw, akhirnya! Setelah sebelumnya buku ini luntang-luntung ke berbagai kota. Dipinjam orang sebelum yang punya selesai membaca. Whoaa.

Novel ini melibatkan Dean, sang pembobol bank dan Jasmine si pelacur. Oke, itu nama yang indah dan disandingkan dengan profesi tak layak. Hihiiiy, jadi ingat di TV yang memberitakan hal serupa selalu saja menyebut nama mawar atau melati sebagai inisialnya. Padahal melati nama bunga bangsa. Sama derajatnya seperti sakura di Jepang.

Sebenarnya itu bukan nama asli. Hanya nama yang diberikan Luthfi, pengurus yayasan ODHA yang menemukan Jasmine. Gadis yang mengaku hilang ingatan.

Seorang ibu dengan kasus yang sama; anaknya terlibat dalam lokalisasi, mengira Jasmine adalah anaknya. In fact, gadisnya bernama Raisa (seperti nama penyanyi ya?). Dua gadis dengan ciri yang sama. Namanya Ibu Rowana.

Beberapa kali ia menemukan Jasmine kabur. Di rumahnya, yayasan dan di rumah sakit. Hmm, dan pada akhirnya ia menemukan kenyataan yang tak sesuai harapan.

Well, kisah yang unik dan menarik. Tentang keterlibatan satu dan lain hal. Mungkin itu yang membuat novel ini memegang juara dalam ajang lomba menulis Indiva.

Itu salah satu hal yang membuatku tertarik membeli novel ini. Kasus pembobol juga. Dan latar Jakarta-Batam.

Yang sangat disayangkan adalah kurangnya informasi mengenai kedua kota tersebut. Informasi tentang kuliner dan travelling tentunya. That I want, haha.

Sang penulis fokus terhadap konfliknya kurasa. Ada beberapa typo yang membuatku meliril nama editornya. Kata 'instink' tertulis berulang kali dengan model yang sama. Seharusnya jika ia adalah Bahasa Indonesia, it would be 'insting' itu sih yang aku lihat di dalam KBBI. Atau kalau ia English, harusnya 'instinct.'

Afterall, ada banyak diksi yang aku suka. Mungkin akan dibahas dalam tulisan tersendiri. That'a all my review ;)

Terlepas dari dia adalah Raisa atau Jasmine, aku suka endingnya. They live happy ever after. Eh, bukan ding. Pas epilog, kalimatnya terasa natural. Gue dapet feeling-nya. Udah gitu aja.