Ke mana aksara membawamu berkelana? Aku telah tiba di Mongolia, daerah kekaisaran yang ditaklukkan oleh Jengiz Khan. Yang karenanya banyak muslim gugur dibumihanguskan.
Sebuah janji, novel Bunda Sinta Yudisia yang telah membawaku ke sana. Dengan tokoh utama yang dibawakan oleh Kaisar Tuqluq Timur Khan. Janjinya kepada Syeih Jamaluddin memberikan warna baru dalam cerita.
Bukan melulu tentang romansa, novel ini membuat rinduku akan karya FLP tertuai. Sebelumnya, Sebuah Janji telah kutemui di deretan buku perpus ketika aku duduk di bangku menengah kelas satu. Sampai menginjak SMA ia tetap di situ. Berderet rapi tak terjamah di antara buku-buku.
Aku memang tak begitu tertarik dengan novel berlatar sejarah. Namun penghargaan yang diraih penulis membuatku selalu tergelitik untuk membacanya. Pemenang I sayembara Novel Islami Gema Insani, begitu tertera di sampulnya.
Usai sidang skripsi aku mengumpulkan banyak buku dari berbagai rekan. Menjadi anak Sastra bukanlah hal yang susah untuk mendapatkan berbagai buku keren. Nah itulah petualanganku dengan Sebuah janji.
Beberapa tontonan film bertemakan kolosal membuatku mudah menggambarkan apa yang terjadi di dalam Sebuah janji.
Kaisar Tuqluq Timur Khan, dan konlfliknya dengan para selir serta putra-putranya mengingatkanku pada jaman Goryeo yang digambarkan di The Moon Scarlet.
Putri Han Shiang, sang selir ingin putra bertakhta, atau setidaknya putrinya dipermaisurikan sang raja baru nantinya. Untuk mendapatkannya, tentunya haruslah dilalui dengan pertempuran berdarah, bersama para pengkhianat kerajaan kemudian ia bersekongkol.
Kekhawatiran Permasuri Ilkhata, istri sang kaisar akan pertempuran sedarah pada ketiga putranya cukup beralasan. Pertikaian yang mungkin terjadi di antara Takudar, Arghun dan Buzun. Menilik leluhurnya dahulu, anak-anak Jengiz Khan membagi kekuasaan bedasarkan egonya masing-masing.
Dan benarlah. Ada pengkhianat di dalam istana. Yang menyusup diam-diam mengambil takhta. Di malam ketika lampion-lampion merah tergantung di sepanjang Sungai Kerulen. Perayaan tahun baru membuat penjagaan istana dalam keadaan kosong. Sedang Kaisar tengah berbaring kesakitan.
Ajudan manakah yang berani melanggar sumpah setia? Keluarga yang mana beralih menjadi pengkhianat? Sebuah Janji, janji apakah itu? Dan siapa yang akan menepati jika sang Kaisar telah mati?
Lalu mari kita
pergi mengelana, bersama Sebuah Janji, ke Mongolia. Tempat Takudar
melarikan diri. Karena Sebuah Janji melulu tentang pertikaian. Ia adalah
tentang janji yang harus ditepati.
Duuu asik banget gaya menulisnya mba. Mengalir. Betah banget bacanya.
BalasHapusArigatou, Kak Acha. Sedikit improved berarti ya my writing skill*bahasanya jadi nano-nano, haha ^^V
HapusAku senangnya novel bernuansa drama sih..Keluarga..Mungkin faktor u ya..he2
BalasHapusHm,jadi ingin langsung baca novelnya deh, penasaran sayyah. ^_^
BalasHapusCus, Mbak Al, cari ke toko buku ^^
HapusJadi ini novel historical fiction gitu ya Kak?
BalasHapusIya, Mbak Ipeh ^^
Hapuscover novel nya kaya mau perang gitu mbak , tapi isi novelnya romatis ya mbak?? penasaran mau baca novelnya..
BalasHapusNano-nano isinya, Mbak ^^ Banyak konflik..
Hapuswah menarik. jadi penasaran pengen baca
BalasHapusYuk, diburu. Masukan dalam daftar bacaan selanjutnya ^^
HapusBoleh jugaa buat bacaan selanjutnya
BalasHapusBangettt.
HapusCerita kerajaan biasanya gak jauh dari perebutan tahta ya...
BalasHapusBener, Mbak Nurul ^^
HapusMba Sinta,. Ketum flp skrg y mba, karyanya memang teope..
BalasHapusBtw template blognya so sweet mba, beli? Dmn?
Iya, Mbak Shona. Bunda Shinta Ketum FLP sekarang.
HapusSepakat dengan teope-nya karya beliau.
Template-nya bawaan blogspot, Mbak. sembari nambahin kode CSS sendiri.
Haduh, mendayuuu ...
BalasHapuslegendnya FLP ya mba Sinta ini
Seru ya ^^
HapusCovernya ga menduga isi novelnya mendayu, ya? Kejutan
BalasHapusSst, Mbak Lintang nggak boleh spoiler, haha.
Hapus