Rabu, 19 April 2017

Pelarian Putra Mahkota

Baruji melarikan diri ke Baabussalam bersama dayangnya yang setia, Almamuchi. Di sana ia mendalami ilmu agama namun keresahannya akan istana terus membenak, berkelindan dalam kepala.

Di istana, ayah dan bundanya dibunuh orang tak dikenal. Sampai kini pun jejak sang pembunuh belumlah ditemukan. Di samping itu, Arghun putra kedua naik takhta. Sedang Baruji kabur dari sana sesuai perintah Ibunda Ilkhata.

Raja Arghun Khan memperluas kekuasaanya. Ia membabi buta. Memusnahkan segala hal yang menurutnya termasuk pengkhianat. Pejabat-pejabat Muslim diturunkan dari takhta. Perekonomian semakin carut marut di sana-sini.

Dalam novel kedua ini, Sinta Yudisia lebih menampakkan budaya-budaya Islam. Karena latar cerita tak hanya tentang kerajaan. Kisah sang pangeran mulai memasuki asrama-asrama tempat para pemuda menimba ilmu.

Ada juga padepokan-padepokan tempat belajar bela diri. Hmm, jadi pengen ikutan karate-an. Eh.

Jika urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Sebaliknya, apabila dunia diperintah oleh orang saleh maka kehidupan berjalan laksana nirwana: tenang dan berlimpah kecukupan.

Quote di atas pertama kali kutemui di lemari kayu Sekret LDK dalam bentuk hadits. Di sebuah pagi ketika ODOW berlansung. One Day One Work, satu hari satu karya. Jadi dulu Divisi Pers 'n IT punya program harian, submit a work then it will be critisized by all of members.

Nah kebetulan hijab (pembatas) sekret menempatkan para akhwat di samping lemari itu dan kini kudapati nasehat itu di The Lost Princenya Bunda Sinta Yudisia.

Takudar Khan, putra mahkota imperium Mongolia yang sebenarnya. Yang harusnya menggantikan sang ayahanda. Bukan Kaisar Arghun yang kali ini memerintah negara. Sepertinya dia terpengaruh Jenderal Albulqa.

Well, buku ini akan bersambung di The Road to the Empire dan Takhta Awan. Hmm, ceritanya masih panjang sodara. Entah bagaimana caranya Takudar, sang Pangeran kembali ke istana. Tak tahu juga, ia akan menyerang adiknya, Arghun atau tetap menjadi rakyat jelata seperti yang ia impikan. Tanpa lagi memerdulikan urusan negara, Imperium Mongolia!

Namun yang pasti, The Lost Prince masih  bersama dayangnya. Almamuchi, yang setia. Setia pada janji Ibunda Ilkhata. Untuk menjaga pangeran dari Arghun yang haus akan kekuasaan.


Daan, jika kau tetap mencari putra mahkota. Takkan kautemukan. Karena kubawa ia berlari hingga hilang pedih perih :D

2 komentar: