Selasa, 18 April 2017

Suka Duka FLP Reading Challenge


Yuhuu, hari ini FLP Reading Challenge sudah memiliki tiga kelas; dari yang pemula sampai the highest. Pastinya makin tinggi levelnya tantangan baca makin challenging. Ada apa aja?

Kalo dulu waktu pertama ikutan , di kelas perdana FLP Reading Challenge kita punya aturan; sehari kudu baca minimal 5 halaman. Mudah? Iya, tapi susah konsistennya. Sekali nggak baca bisa kena tanda. Kelas matarikulasi ini berlangsung selama sebulan. Dan kalo kamu sering bolos bisa tinggal kelas.

Alhamdulillah 1 Maret kemaren berhasil lolos dengan 3.035 halaman dari 8 buku yang berhasil dibaca. Jawara di kelas ini adalah Mbak Hiday. Yeay, selamat! Beliau ini keren lho bisa membaca 4.889 pages dalam sebulan. Dari 50 peserta yang mendaftar hanya 17 yang berhasil naik kelas. Tuuh kan keistiqamahan memang penting!

Middle Reader
17 peserta FLP Reading Challenge yang berhasil lolos reunian lagi deh di sini. Tentunya dengan rules yang lebih menantang.
Karena..
Bacaan para peserta haruslah sesuai tema.



Memburu Buku
Makin seru nih di kelas MR. Kita diharuskan pontang-panting memburu buku. Apalagi jika koleksi pribadi kita tidak ada yang berkaitan dengan tema hari itu. Bisa cari sampai perpus deh.


Tapi untungnya hari pertama temanya agama dan memang niatnya mau baca buku itu tapi nggak jadi mulu. Judulnya Dakwah Fardhiyah. Jadi aman lha di challenge pertama.

Selanjutnya sejarah! Panik, soalnya satu-satunya buku sejarah yang kupunya sudah kelar dibaca. Dan saatnya kita berburu!

Seluruh lemari kubuka satu persatu. Menyortir, mengambil buku berdebu yang lama tak tersentuh.Voila! Ternyata ada satu koleksi Abi di jaman baheula. Comot, cekrek, aplod!

Yup, kita harus memotret buku dan menyetornya di grup. Ada penyeleksian; mana yang boleh dan mana yang tidak. Dan buku Sejarah Madura Abi pun lolos, alhamdulillah!

Selanjutnya lanjut diaplod di instagram biar nggak mubadzir fotonya. Kuy, bisa diliat di @hafidzahcumlaude dengan tanda pagar #FLPReadingChallenge

Tema ketiga biografi. Yang ini save juga. Karena kebetulan bukunya ada. Jadi nggak perlu repot-repot berburu lagi. Ditambah ini buku sudah ada dalam list yang-akan-dibaca dalam waktu dekat. Perempuan-perempuan Pemicu Perang, judulnya.

Dan di tema keempat stok buku kosong lagi. Politik, euy. Susah nemunya. Padahal sudah begerilya ke seluruh sudut. Lemari-lemari wes dicek. Alternatif terakhir donlot ebook. Dapet yang menarik, skripsinya anak UIN. Hak Politik bagi Perempuan dalam Pemikiran Dr. Yusuf Qardhawi (2016) punya Arista Aprilia.

Tema terakhir di MR adalah buku karya pemenang nobel. I don't have  pemirsah. Ada se Haruki Murakami, tapi ternyata beliaunya nggak menang nobel. Di laptop ada sebenarnya. Banyak malah tapi nggak readingable rasanya.  Soalnya pada tebel, haha. Lagipula waktu itu nggak kepikiran buat ngubek-ngubek ebook di kompie. Jadilah donlot lagi untuk tema ini. Dapetnya Of  Mice and Men karya John Steinbeck.

Beratnya Tema
Ibarat orang sakit yang mau nggak mau harus minum obat. Nah kita para peserta kelas suka nggak suka kudu ikutan rules hari itu. Apalagi kalo sukanya baca novel, rasanya berat deh harus namatin buku nonfiksi high level gitu*nunjuk diri sendiri.


Pas baca buku Dakwah Fardhiyah, semingguan baru kelar. Rada tebel memang. Tapi miris, Inferno yang tebelnya 800-an bisa kelar dua hari nah ini kudu tujuh hari baru tamat.

Seharinya baca, pun tak bisa langsung ratusan. Bertahan di angka puluhan halaman setornya. Lagi-lagi karena bacaannya mulai berat.

Pas tema politik, nobel juga nggak sehari langsung selesai. Bertahan disetoran 30-50 halaman perharinya.
Minat bacanya kudu ditingkatin nih!


Nggak Ada Toleransi
Dulu mah di kelas pemula lewat lima menit dari jam enam masih dipersilahkan. Tapi menjadi anggota MR di FLP Reading Challenge kita diwajibkan untuk disiplin. Kalo telat semenit aje, udah kena silang tuh.


Sekalinya kena silang nggak bisa dihapus. Kalo sebelumnya masih boleh. Setelah sehari bolos terus besoknya apdet masih bisa itu tanda dimaafkan. Baru kalau tiga hari berturut-turut nggak ada kabar, alamat dah tinggal kelas. Itu, duluuu. Di kelas MR, sekali bolos ibarat nancep paku yang bekasnya tidak bisa dihilangkan. Sekali kena tanda, wes itu silang malang melintang di data bacaan kamu.


Tips Survive di Kelas
7 kali membolos tema alamat kamu nggak akan lulus jadi Middle Reader. Sehari minimal baca 15 halaman. Kalo bukunya nggak tamat, siap-siap aja deh. Kena tanda lainnya.


Haha, ini nih ngerinya di grup MR. Pas jalan seminggu, para anggota pada ngos-ngosan kayaknya. Di kelas pemula bacaannya sudah ribuan halaman, kita dapetnya masih ratusan. Iya, mereka mah bebas mau baca buku apa aja. Deuh, alibi ini mah.

Jadi apa tipsnya?

Pertama, cari buku setipis mungkin! Lagipula di peraturan nggak tertulis tentang minimalnya halaman buku. So you can do this. Kan penting tamat dulu bukunya.

Iya, terus kalo sudah tamat kamu boleh baca buku apa saja. Bebaaas. Kalo udah gitu, saatnya baca novel, haha. Lumayan kan nambah poin.

Minimal baca di kelas MR, 15 halaman. Batas akhir setoran, sebelum jam enam pagi setiap hari! Pastikan dulu kamu baca segitu terus apdet. Nggak papa, meskipun kepagian. Yang penting nggak kena tanda. Kalo katanya anak ODOJ, yang penting khalas sebelum beraktifitas.

Selain, mushaf usahakan ada buku yang belum tamat dibaca di dalam tas. Nah, ada banyak waktu luang bisa disempatkan untuk sekadar membaca buku sekian halaman. Misal nunggu dosen nggak dateng-dateng. Sambil nunggu jemputan, sambil nunggu antrean. Nah, banyak banget kan ruang kosongnya. Tinggal bagaimana kita mau mengisinya atau tidak.

Last Minutes before MR Clossed
Empat menit sebelum jam enam baru tersadarlah diri belum apdet. Buru-buru ambil hape sambil deg-degan. Lupa kena tanda berapa. Kalo telat bisa-bisa nggak naik kelas. Kuota hanya bersisa paket malam, lagi. Artinya setelah jam enam bakal nggak bisa apdet karena data otomatis tak bisa dipakai.


Perhitunganku yang lemot membuat menit-menit sebelum penutupan jadi tambah menegangkan. Bolak-balik liat jumlah halaman buku dan hape untuk nambah pages. Whoaa piye ki kemaren juga belum apdet sama sekali. Deuh, padahal kalau kemarennya apdet 15 halaman aja, sudah aman tuh. Tapi yaa itu, kuota tinggal yang paket malam.

Jam menunjukkan pukul 05:59 ketika data bacaan berhasil diapdet. Sujud syukur deh. Alhamdulillah.


Tidak seperti kelas pemula yang membuat 33 orang gugur, kelas MR kali ini ada lima orang yang harus tinggal kelas dan seorang lagi keluar. It means turun kelas. Dia kudu ngulang dari challenge dari awal lagi. Horor kan?

Dengan suka duka yang sudah tertulis di atas, sudah lulus ya alhamdulillah, hoho. Terharu bisa jadi bagian dari 11 orang yang lulus.

In this occasion I read 5044 pages of 18 books. Lumayan, ada peningkatan. Are you ready for the next challenge? Harus!
Nggak tahu nih kita bakal dapat kejutan apa nanti. Gosipnya bakal wew gitu. Whoaaa, semoga nggak serem-serem amat. And the most important thing, semoga semangat terus bacanya. Hoping that we survived and passed this HR class for 50 days later. Fighting!


☆☆☆☆☆
Update 10/12/17
FLP Reading Challenge sekarang sudah sampai kelas SR (Super Reader) dan sedang berjalan angkatan kedua.

17 komentar:

  1. AKu lupa kapan aku bisa baca banyak halaman buku dlm sehari, adanya paling selembar dua lembar aja hiks.
    Keren banget bisa minim 15 halaman mbak :D
    TFS ceritanya, aku dulu pas di Sby juga member FLP :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo lanjutkan cerita FLPnya, Mbak April ^^


      15 halaman memang sedikit, tapi perlu keistiqamahan ^^

      Hapus
    2. Mbak April pernah di FLP Surabaya? :) :)

      Hapus
  2. Kalau yg dibaca novel, sehari dua hari setebal 400 halaman itu berasa kelamaan. Pengen segera tamat.
    Tapi pas bacaan ilmiah... Ya ampun! Ngantuk dan napasnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss. Sepakat, Teh.


      Jadi itu buku bisa jadi pilihan pas insomnia biar lekas pulas*tips apaan ini :D

      Hapus
  3. Patut dicoba nih konsepnya buat FLP Lampung, boleh juga tuh idenya

    BalasHapus
  4. woow, pasti deg2an ya kalau sudha dekat DL misalnay belum dapa bukunya. Unik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa, seperti sekarang ini Mbak. Belum nemu buku biografi penulis terkenal T.T
      *aih curhat -.-

      Hapus
  5. jadi, pilih buku setipis mungkin. Heheh
    iya ya kalau ga suka baca tentang politik, sejarah, dkk trus disuruh baca rasanya tuh baru selembar udah ngantuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha. Iya, itu tipsnya kalo nggak suka sama genrenya :D

      Hapus
  6. idenya keren ih. jd terinspirasi pengen juga seenggaknya 5 hal. tfs mba *luv flp

    BalasHapus
  7. Challenge nya okeee, buat yg suka malees baca kayak aku nih. Hihi. Tfs mba

    BalasHapus
  8. Berarti Mbak Hafidz ikut FLP di Pamekasan ya.. Wah, saya tunggu bukunya ya Mbak.. udah baca banyak, nulish banyak, tingfal dibukukan deh.. hehe

    BalasHapus