Speed reading atau membaca cepat kurasa sangat dibutuhkan semua orang. Bagi orang barat sana, time is money. Teknik ini dapat mengefektifkan waktu kita.
Indeed, kita kan suka beralasan so many books so little time. Ngeliat buku-buku keren di perpus pengen dilahap semua. Buku di bazar murah apalagi. Dan apalah kita yang sok sibuk berlagak punya waktu sekadar baca buku, hoho.
Ceritanya aku baru aja namatin buku Speed Reading-nya Tony Buzan. Buku berwarna jingga yang lumayan beraat bacaannya.
Well, apa saja yang tertulis di sana?
Fakta berbicara bahwa warna mata, rambut bahkan katanya pun nilai IQ udah dari sononya nggak bisa berubah. Tapi speed reading, bisa! Gue udah cobain. Yang awalnya sekian jadi sekian. Ada-lha increase-nya.
Di dalam buku Tony Buzan ini juga dilengkapi dengan alat ukur kecepatan bacaan kita, soal-soal penunjang dan teknik-teknik yang dapat kita praktikkan langsung saat baca buku.
Hal yang pertama yang harus kita kuasai adalah how we use our eyes. Saat membaca usahakan kepala kita diem. Biarkan our visual equipment bekerja; bola mata yang bergerak ke kiri dan kanan atau atas ke bawah.
Bayangkan mata kita laiknya mata elang. Yang meskipun fokus menatap tengah, tapi teteup aware sama sekitar. Inilah trik salah seorang tokoh bagaimana ia dapat melahap satu halaman dalam satu kedipan mata. Cling! Udah kebaca semua.
Nggak heran, beliau-beliau yang jago itu bisa baca 3.000 wpm (dalam satu menit). Daebak sekali bukan?
Teknik lainnya adalah fokus pada kata yang ada tengah pada setiap baris. Jadi usahakan pandangan kita dalam mode wide angle. Jadi semua kata dalam satu baris lengkap terjangkau.
Bisa juga dengan membaca zig-zag. Mulai dari kiri atas ke kanan. Ke kiri lagi terus ke kanan sampai selesai satu halaman. I think this technique is the simplest one. *soalnya yang sekali kedip belum bisa, hoho.
Teteupp meskipun kita lagi membaca cepat konsentrasi masih diperlukan. Ya kan nanti kita kudu menguasai bacaan. Harus bisa jawab pas the examiners nanya-nanya di sidang skripsyong. Eh? :D
Terus biar kecepatan baca kita nambah, perlu nih menguasai vocabularies. Jadi pas baca, oh ini udah ngerti maksudnya apa. Bisa ditunjang dengan memahami pembentukan kata seperti afiks-prefiks-sufiks gitu. Kalo ada 'pre' atau 'pra' artinya 'sebelum', kalo 'post' maknanya 'sesudah'. Ini memudahkan otak kita biar cepet nyambung.
However, biar bacaan kita nggak terganggu alias makin lambat. Sangat tidak disarankan untuk kembali. Kembali membaca kata atau kalimat sebelumnya yang sudah kita baca. Karena sebenarnya otak kita lagi proses pencarian jati diri, hoho. So, meskipun kamu nggak balik nengokin, 'eh tadi maksudnya apa ya,' that thing already submitted to our brain file.
Dan lagi, jangan pakai jari untuk bantu baca. Karena itu akan memblokade pandangan kita. Ini akan membuat speed bacaan kita berkurang. Tapi kalo buat anak preschool bolehlah, karena mereka masih belajar mengenal huruf per huruf hingga kata per kata.
Well, sebenarnya masih banyak teknik-teknik yang diajarkan Tony Buzan. Tapi itu saja yang bisa aku bocorkan. Lainnya bisa kaubaca langsung on his book.
Don't forget to expand your visual power in order to be like Sean Adam who has 4.550 wpm. That's incredible! ♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar